Kamis, 26 Februari 2009

Ramos: Permainan Madrid-Liverpool Tetap 0-0


Ramos: Permainan Madrid-Liverpool Tetap 0-0


Pelatih Real Madrid Juande Ramos mengaku kecewa timnya kalah 0-1 dari Liverpool di pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu atau Kamis (26/2). Namun, secara permainan menurutnya masih imbang dan tak ubahnya berakhir 0-0. Itu pula yang membuat dia yakin bisa melakukan balasan di partai kedua nanti.

Liverpool membobol gawang lewat Yossi Benayoun. Dia menanduk tendangan bebas yang dilakukan oleh Fabio Aurelio pada menit ke-82.

Menurut Ramos, secara permainan kedua tim berimbang. Maka, dia menilai pertandingan itu tak ubahnya 0-0. Sebab, gol Liverpool dicetak melalui set piece, bukan dari rancangan serangan.

"Liverpool mencetak gol dari set piece. Maka, itu berarti hasilnya sama saja dengan 0-0. Sebab, Liverpool hampir tak punya peluang mencetak gol," kata Ramos.

Meski begitu, dia mengakui timnya juga minim peluang mencetak gol. Itu yang ingin dia perbaiki di pertemuan kedua nanti.

"Pada babak kedua, kami berusaha keras untuk mencetak gol. Tapi, pertahanan Liverpool sangat kuat," katanya.

Tentang pertemuan kedua, Ramos mengaku sulit, tetapi optimistis bisa memenangi pertandingan. "Kami kurang beruntung kemasukan gol. Sekarang, kami harus memenangi pertandingan di Stadion Anfield nanti. Kami memang sekarang di bawah Liverpool soal peluang. Tapi, pertarungan belum selesai. Kami optimistis karena Madrid bisa menang di mana pun," tegas Ramos.

Liverpool ambrukkan Madrid...


ou....
berita yang buruk, buad aq dan pecinta real madrid...
Real Madrid di luar dugaan kalah melawan Liverpool (25/02)
Pertandingan berlangsung seru...
Madrid Menguasai pertandingan dari awal..
walaupun kedua tim jarang menghasilkan peluang emas..
Gol satu-satu nya di pertandingan ini terjadi di menit ke 82, yang di buat benayoun lewat tandukan nya menyambut freekick dari Fabio Aurelio...

uuuu....
nyesal gw nonton semalam, madrid kalah juga de...

Rabu, 25 Februari 2009

Pepe Incar Torres



Pepe Incar Torres


Bomber maut Liverpool itu memang akan berhadapan satu lawan satu dengan Pepe, bek tangguh Real Madrid.

Kesempatan untuk menghadapi Torres, striker yang termasuk salah satu yang terbaik di Eropa saat ini, disambut Pepe dengan gembira.

"Saya senang berhadap-hadapan dengan penyerang tangguh seperti Torres karena saya akan menghadapi tantangan dan tidak ada yang membuat saya lebih senang ketimbang adu fisik," ujar Pepe.

"Kami berdua sama kuatnya, tapi saya lebih memiliki keuntungan pada faktor tersebut, di mana dia harus memainkan bola dan saya tidak."

"Makin kuat, tangguh dan lebih baik dalam performa membuat saya makin bersemangat," tandasnya lagi.

Pepe menambahkan, sepakbola adalah olahraga keras dan kerap terjadi singgungan badan antara striker dan pemain belakang.

"Namun selama yang diincar adalah bola, bukannya pemain, jadi tak ada yang lebih baik memaksimalkan waktu yang ada di gym untuk mempersiapkan tubuh untuk berbenturan," pungkas Pepe.

Gerard tampil di Bernabeu

'Gerrard Tampil Di Bernabeu'


Kondisi Steven Gerrard sempat diragukan untuk laga leg pertama, Kamis (26/2 dinihari WIB di Madrid. Pasalnya dia belum pulih benar dari cederanya.

Meski tak cukup fit, Rafael Benitez tetap membawa skipper Liverpool itu dalam lawatan mereka ke Santiago Bernabeu.

Kondisi ini memunculkan spekulasi Gerrard akan diturunkan, hal yang kemudian dibenarkan oleh Ryan Babel.

"Mereka [Real Madrid] tertarik untuk mengetahui apakah Gerrard akan tampil atau tidak," ujar Ryan Babel.

"Tanpanya, mereka merasa Liverpool bakal lebih lemah. Malang bagi mereka, Steven bakal tampil. Bakal menjadi pertandingan yang seru," tandasnya.

Selasa, 24 Februari 2009

Hasil & Jadwal Liga Champions:

24 FEB 09:
Lyon(Juninho'6) 1-1 Barcelona(Henry'69)
Inter Milan 0-0 Manchester United
Arsenal(Van Persie'36) 1-0 AS Roma
Atletico Madrid(Rodriguez'2, Forlan, 47) 2-2 Fc Porto (Lopez'21 & 72)

25 FEB 09:
Villareal(Rossi'67) 1-1 Panathinaikos(Karagounis'54)
Real Madrid 0-1 Liverpool(Benayoun'82)
Sporting Lisbon 0-5 Bayern Munchen(Rebery'42&'63, Klose'57, Toni'84&'91)
Chelsea(Drogba'12) 1-0 Juventus

Boluda: Madrid Akan Kalahkan Liverpool 3-0!


Boluda: Madrid Akan Kalahkan Liverpool 3-0!


Presiden sementara Vicente Boluda (foto) merasa yakin Real Madrid mampu memetik hasil positif saat menjamu Liverpool pada leg pertama Liga Champions, Rabu (25/2) esok.

"Akan menjadi pertandingan hebat saat melawan Liverpool dan aku rasa kami akan mengalahkan mereka 3-0 di Santiago Bernabeu," cetusnya dalam wawancara dengan Cadena COPE, sebelum melanjutkan, "pada leg kedua di Anfield, mereka akan mencetak gol, tapi kami akan menang 2-1."

Bukan kali pertama kalau Boluda memaparkan keyakinannya klub akan menyabet gelar ganda musim ini.

"Aku sudah bilang pekan lalu dan aku akan bilang lagi. Kami akan menjuarai La Liga dan Liga Champions," sergahnya.

"Tapi terlepas dari juara atau tidak, aku takkan bertahan sebagai presiden musim selanjutnya."

Boluda lebih optimistis terhadap masa depan Juande Ramos di Madrid.

"Dia pelatih hebat dan aku sangat mendukungnya. Aku akan bahagia jika dia bertahan di Madrid," ucap Boluda.

"Dan sebagaimana keyakinanku untuk juara, aku juga yakin kontraknya akan diperbaharui secara otomatis."

Boluda mengonfirmasi pemilihan presiden akan digelar sebelum 30 Juni, meski belum ada tanggal spesifik. Tenggat tersebut sesuai dengan akhir masa kontrak Ramos, sehingga terserah presiden baru untuk mempertahankan eks pelatih Tottenham Hotspur itu atau tidak di Bernabeu.

Ramos yakin, Robben cs. kalahkan Liverpool

Juande Ramos: Robben Akan Rusak Liverpool


Menjelang pertemuan dengan Liverpool di Liga Champions, Real Madrid dipenuhi rasa optimisme hasil dari kegemilangan saat menumpas Real Betis 6-1 di Primera Liga Sanyol.

Los Merengues kini hanya berselisih tujuh poin dari pimpinan klasemen, Barcelona. Ada dua figur yang menjadi penggerak kemajuan Madrid, yaitu Juande Ramos dan Arjen Robben.

Sejak Desember lalu, Robben mampu meneror pertahanan lawan melalui aksi-aksi memukau di kedua sayap dengan kecepatan dan giringan mematikannya.

"Arjen tampil spektakuler sejak kedatanganku. Dia berbeda dari pemain lain dan punya kualitas kecepatan serta kemampuan melewati pemain yang langka," puji Ramos kepada The Daily Mail.

Tipe pemain tersebut sebenarnya dibutuhkan Liverpool. Terutama setelah gagal menggedor pertahanan lawan sejak pergantian tahun dan mulai tertinggal dari Manchester United dari perburuan gelar juara Liga Primer Inggris.

Tapi penampilan buruk di kancah domestik terbukti tidak mempengaruhi penampilan pasukan Rafael Benitez di Eropa selama beberapa musim terdahulu. Ramos sadar, Madrid harus mampu mencetak gol lebih dahulu untuk mengamankan satu tiket ke perempat-final.

"Aku mengincar kemenangan berselisih tiga gol karena itu akan menentukan dan membuat partai di Anfield nanti akan berjalan lebih mudah," pungkasnya.

Senin, 23 Februari 2009

Madrid bantai betis, dekati Barca


Real Madrid memperpendek lagi selisih angkanya dengan Barcelona, setelah tampil luar biasa untuk membantai Real Betis 6-1 di Santiago Bernabeu.

Madrid kini hanya berselisih tujuh angka dengan Barcelona, yang pada saat sama di luar dugaan dikalahkan Espanyol 2-1 di Nou Camp. Sedangkan Real Betis masih di peringkat 15.

Los Blancos unggul tiga gol sampai menit ke-25. Gonzalo Higuain membuka skor menit ketujuh. Klaas Jan Huntelaar (foto) memborong dua gol, menit ke-15 dan 24.

Ricardo Oliveira sempat memperkecil ketinggal Real Betis lewat golnya menit ke-30. Namun semenit kemudian Raul memperbesar lagi keunggulan Madrid. Menit ke-42, Raul mencetak gol keduanya, dan memasuki injury time babak pertama Sergio Ramos memperbesar keunggulan tuan rumah menjadi 6-1.

Di babak kedua tidak ada gol tercipta. Pelatih Juande Ramos melakukan beberapa pergantian sebagai persiapan menghadapi Liga Champions.

Ia menarik keluar Higuain, dan memasukkan Wesley Sneijder. Raul digantikan Arjen Robben, dan Guti dipaksa bermain lebih ke belakang, untuk menggantikan Fabio Cannavaro.

Di kubu Betis, pelatih Paco Chapparo juga melakukan sejumlah pergantian sebagai upaya memperkecil kekalahan. Kali ini dia gagal, karena seluruh timnya telah kehilangan kepercayaan diri.

Betis yang bertanding di Santiago Bernabeu benar-benar berbeda dengan tim asuhan Chapparo yang memaksa Barcelona susah--payah mengakhiri laga dengan skor 2-2 pekan lalu.

Madrid seolah begitu perkasa di lapangan tengah, dengan ball possession mencapai 65 persen. Sedangkan pemain Betis terlalu sering melakukan kesalahan passing dan kehilangan posisi, yang menyebabkan mereka kesulitan menahan serangan Madrid.

Menariknya, bukan gol-gol Huntelaar, Raul, atau Higuain, yang membuat fans Los Blancos tenggelam dalam suka cita, tapi kabar dari Nou Camp menyebutkan Barcelona telah tertinggal dua gol sampai menit ke-60.

Kegembiraan mereka semakin menjadi-jadi, ketika laga berakhir Madrid tetap unggul 6-1 dan Barcelona gagal menghindari kekalahan pertama di kandangnya.


Real Madrid: Iker Casillas, Fabio Cannavaro/Guti, Pepe, Gabriel Heinze, Sergio Ramos, Lassana Diarra, Fernando Gago, Marcelo, Gonzalo Higuaín/Wesley Sneijder, Raúl/Arjen Robben, Klass Jan Huntelaar

Higuain optimis kalahkan Liverpool


Higuain Yakin Kandaskan Liverpool


Higuain (foto) mencetak satu gol saat Madrid membantai Betis 6-1 di stadion Bernabeu. Hasil itu membuat posisi Los Blancos semakin mendekat dengan Barcelona yang secara mengejutkan kalah dari Espanyol.

Madrid kini berselisih tujuh poin dari Barca yang masih memimpin klasemen sementara La Liga Spanyol.

Hasil itu tentunya membuat asa Madrid makin berkembang untuk bisa menjuarai liga, dan membuat mereka makin bertambah semangat jelang menghadapi Liverpool di babak 16 besar Liga Champions.

"Pertandingan melawan Liverpool bagaikan sebuah final, dan kami harus bermain bagus seperti saat mengalahkan Betis. Apalagi kekuatan Liverpool tentu lebih mumpuni dan berpengalaman," tuturnya melalui situs resmi Madrid.

"Kami tahu Liverpool adalah tim tangguh di Liga Champions, tapi Madrid adalah Madrid dan pertandingan besar seperti ini yang selalu kami inginkan. Untuk bisa menjadi juara, Anda harus mampu mengalahkan tim yang kuat."

Pernyataan Higuain didukung oleh rekan setimnya, Pepe, yang berharap timnya akan tampil penuh determinasi.

Cannavaro Ingin Perpanjang Karir Di Madrid


Cannavaro Ingin Perpanjang Karir Di Madrid

Beberapa hari lalu, Fabio Cannavaro (foto) ditanya tentang masa depannya di Real Madrid, seiring belum adanya tawaran kontrak baru dari klub juara Spanyol itu.

Meski komentarnya menandakan keengganan membahas topik tersebut saat ini, Cannavaro memaparkan dilema yang dihadapinya kepada As.

"Saat ini aku senang berada di sini," tegas Cannavaro.

"Aku menjadi salah satu bagian dari klub paling ternama di dunia."

"Sekali lagi, Madrid berada dalam situasi sulit saat ini, jadi aku tak merasa ini waktu yang tepat untuk mendiskusikan pembaharuan kontrak."

"Kita tunggu saja apa yang terjadi."

Cannavaro pernah menyatakan niat untuk mengakhiri karir di Napoli, tempat kelahirannya, tapi tak ragu bertahan di Madrid asalkan mendapat harga yang pantas.

Kontrak Canna di Madrid akan berakhir 30 Juni mendatang.

Skuad Madrid 08/09

Pelatih: Juade Ramos


Pemain:
1 GK Iker Casillas
2 DF Míchel Salgado
3 DF Pepe
4 DF Sergio Ramos
5 DF Fabio Cannavaro
6 MF Lassana Diarra
7 FW Raúl ( captain )
8 MF Fernando Gago
9 FW Javier Saviola
10 MF Wesley Sneijder
11 MF Arjen Robben
12 DF Marcelo Marcelo
13 GK Jordi Codina
14 MF Guti
15 MF Royston Drenthe
16 DF Gabriel Heinze Gabriel Heinze
17 MF Dani Parejo
18 MF Julien Faubert (pinjaman dari West Ham United)
19 FW Klaas-Jan Huntelaar
20 FW Gonzalo Higuaín
21 DF Christoph Metzelder
22 DF Miguel Torres
23 MF Rafael van der Vaart
24 MF Javi García
25 GK Jerzy Dudek
26 DF David Mateos
27 DF Javier Velayos
28 FW Alberto Bueno
29 GK Felipe Ramos
30 GK Antonio Adán
31 MF Pedro Mosquera
32 DF Chema Antón
33 MF Javi Hernández
35 FW Miquel Palanca
36 FW Ádám Szalai
— FW Ruud van Nistelrooy
— MF Rubén de la Red
— MF Mahamadou Diarra

Real Madrid

Ni dia profil klub yang paling gw ngefans...
REAL MADRID


Real Madrid mungkin klub dengan sejarah paling panjang. Mereka tak hanya sarat prestasi, tapi banyak melahirkan inovasi, dan peletak dasar industri sepakbola Eropa.

Tidak keliru jika FIFA menempatkannya sebagai klub paling sukses sepanjang abad ke-20, dengan 31 gelar Primera Liga Spanyol, 16 Piala Spanyol, sembilan gelar Piala dan Liga Champions, dan dua trofi Piala UEFA. Madrid adalah founding member FIFA, pendiri G-14 -- organisasi klub-klub terkemuka Eropa yang kini tukar nama menjadi Asosiasi Klub Eropa.

Selama lebih satu abad Real Madrid dikenal dengan dua nama lain; Los Merengues dan Los Blancos. Namun kedua julukan itu sempat hilang, ketika di tahun 1980-an wartawan Julio César Iglesias mempopulerkan nama La Quinta del Buitre. Lalu di masa kepemimpinan Florentinao Perez (2000-2006), Real Madrid dikenal dengan nama Los Galacticos.

La Quinta del Buitre mengacu pada sosok Emilio Butragueno yang tampil tak ubahnya burung pemakan bangkai, serta empat rekan yang menopangnya; Miguel Pardeza, Manuel Sanchiz Hontiyuelo, Michel, dan Martin Vasquez. Nama ini masih digunakan meski Pardeza meninggalkan klub, dan memperkuat Real Zaragoza tahun 1986. Awal 1990-an, julukan ini lenyap bersamaan dengan perginya Butragueno, Michel, dan Martin Vasaquez.

Julukan Los Galacticos mengacu pada bintang-bintang yang diboyong selama rejim Florentino Perez; Luis Figo, Roberto Carlos, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham, serta satu bintang lokal Raul Gonzales. Untuk semua itu, Perez berani melakukan tindakan kontroversial; salah satunya memboyong Figo dari Barcelona -- seteru abadinya -- dengan harga tertinggi. Tak berapa lama kemudian Madrid menggulingkan rekor pemain termahal Figo, ketika memboyong Zidane dari Juventus.

David Beckham diboyong untuk meningkatkan penjualan merchandise, dan mendongkrak brand name Real Madrid. Sampai saat ini era Los Galasticos masih menjadi perdebatan; berhasil atau tidak. Yang pasti, sebelum Beckham datang, Galacticos masih bisa meraih satu gelar domestik dan trofi Liga Champions. Setelah itu selama tiga musim Madrid tidak memenangkan apa pun.

Sejarah singkat

Sebelum 1897, penduduk Madrid tak mengenal sepak bola. Olahraga ini diperkenalkan sejumlah profesor dan pelajar Institución Libre de Enseñanza, dengan mendirikan Football Club Sky tahun 1897, yang bermain setiap Minggu pagi di Moncloa.

Klub terpecah menjadi dua di tahun 1900; New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Dua tahun kemudian Club Español de Madrid terpecah lagi, dan menghasikan pembentukan Madrid Football Club pada 6 Maret 1902.

Setelah tiga tahun berdiri, Madrid FC memenangkan gelar pertamanya dengan mengalahkan Athletic Bilbo di final Piala Spanyol. Klub ini pula yang menjadi pendiri Asosiasi Sepakbola Spanyol pada 4 Januari 1909. Saat itu klub dipimpin Adolfo Meléndez.

Tahun 1920, klub berganti nama menjadi Real Madrid. Adalah Raja Alfonso yang memberi nama Real, atau Royal, kepada klub itu. Sembilan tahun kemudian liga sepakbola Spanyol pertama didirikan. Si Putih meraih gelar Primera Liga Spanyol pertama tahun 1931, tahun berikut meraihnya lagi, dan menjadi klub pertama yang dua kali berturutan meraih gelar liga.

Tahun 1945 Santiago Bernabeu Yeste menjadi presiden. Di bawah kepemimpinannya Stadion Santiago Bernabeu dan Ciudad Deportiva dibangun kembali, setelah rusak pada perang sipil. Tahun 1953, Bernabeu memperkenalkan strategi memboyong pemain berkelas dunia dari luar negeri. Salah satunya, dan yang paling terkenal, adalah Alfredo di Stéfano. Jadilan Real Madrid klub multinasional pertama di dunia.

Tahun 1955, terinspirasi tulisan Gabriel Hanot -- wartawan dan editor L'Equipe mengenai pembentukan Copa Latina, turnamen yang melibatkan klub-klub Prancis, Spanyol, Portugal, dan Italia -- Bernabeu bertemu Bedrignan dan Gusztáv Sebes di Hotel Ambassador di Paris, dan membentuk turnamen yang kini bernama Liga Champions.

Madrid mendominasi Piala Champions dengan meraih trofi itu tahun 1956 sampai 1960, dan berhak atas trofi original dan hak mengenakan simbol UEFA sebagai penghargaan. Tahun 1966, Madrid memenangkan Piala Champions kali keenam dengan mengalahkan FK Partizan 2-1 di final. Saat itu Madrid telah benar-benar menjadi tim dengan pemain dari berbagai kebangsaan, dan dijuluki Ye-Ye Team.

Ye-Ye berasal dari yeah, yeah, yeah, chorus lagu Beatles berjuluk She Loves You, karena sebelum laga empat anggota Real Madrid berpose dengan pakaian Beatles dan wigs di surat kabar Dario Marca. Generasi Ye-ye juga mencapai final Piala Champions 1962 dan 1964, tapi gagal menjuarainya.

El Derbi madrileño

Fans Real Madrid melihat Atletico Madrid sebagai viable rival. Meski didirikan tiga pelajar Basque di tahun 1903, Atletico Madrid populer karena didukung para pembelot dari Marid FC. Namun bukan itu yang membuat hubungan fans kedua tim tegang sepanjang massa. Pendukung Madrid berasal dari kelas menengah, fans Atletico kebanyakan dari kelas pekerja.

Keduanya bertemu kali pertama pada 21 February 1929. Madrid memenangkannya. Rivalitas keduanya menyita perhatian internasional ketika di tahun 1959 bertemu di semifinal Piala Champions. Madrid memenangkan leg pertama 2-1 di Bernabeu, tapi kalah 1-0 di Metropolitano. Laga diulang, dan Madrid menang 2-1.

El Clásico

Rivalitas Real Madrid dengan Barcelona merupakan produk ketegangan politik Castilians dan Catalan. Madrid adalah pusat pemerintahan dan keluarga kerajaan. Di era diktator Jenderal Franco, Madrid merepresentasikan kekuatan centripetal konservatif.

Di sisi lain, hampir semua ide modernisasi politik; republikanisme, feneralisme, anarkisme, sindikalisme, dan komunisme, diperkenalkan di Spanyol dan menguat di Barcelona. Fashion, filosofi, dan seni, masuk ke Spanyol lewat Barcelona, sebelum diterima seluruh negeri.

Rivalitas keduanya tidak hanya berlangsung di Primera Liga Spanyol, tapi juga di Eropa. Serta tidak hanya di dalam lapangan, tapi juga di semua aktivitas bisnis olahraga. Di tahun 2000, kepergian Luis Figo ke Real Madrid memicu kemarahan publik Katalan.

Stadion

Real Madrid beberapa kali pindah stadion. Mereka pernah bermain di Campo de O'Donnell selama enam tahun, sejak 1912. Lalu pindah ke Campo de Ciudad Lineal, yang hanya berkapasitas 8,000 penonton.

Pada 17 Mei 1923, Madrid pindah Estadio Chamartín, yang berkapasitas 22.500 penonton. Dua dekade kemudian, Santiago Bernabeu Yeste melihat Estadio Chamartín tak layak lagi. Sebuah stadion baru dibangun, dan diresmikan pada 14 Desember 1947. Stadion itulah yang saat ini dikenal sebagai Stadion Santiago Bernabeu.

Stadion semula mampu menampung 120 ribu penonton, tapi dimordenisasi dengan tidak boleh ada penonton berdiri, menjadi berkapasitas 80.354 kursi.

Pada 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stefano diresmikan. Di tempat inilah Madrid menjalani latihan. Stadion ini berkapasitas 5.000 penonton, dan fans hanya menyaksikan tim mereka berlatih.

Keuangan

Berbeda dengan kebanyakan klub-klub di Eropa, Madrid -- sejak berdiri hinga saat ini -- dimiliki dan dijalankan oleh socio, atau anggota kelompok fans.

Anggota socio membeli tiket musiman. Jumlah mereka mencapai 68.670, dan merekalah yang menjadikan Madrid sebagai klub yang mampu menarik penonton terbanyak. Pada musim 2004-2005, jumlah penonton meningkat menjadi rata-rata 71.900 per pertandingan.

Di bawah Florentino Perez, musim 2000-2006, Madrid menjalankan ambisinya menjadi klub terkaya di dunia. Perez menjual kamp latihan ke kota Madrid tahun 2001, dan melepas kepemilikan atas empat anak perusahaan; Repsol YPF, Mutua Automovilística de Madrid, Sacyr Vallehermoso dan OHL, untuk membayar utang dan membeli Luis Figo, Ronaldo, Zinedine Zidane, dan David Beckham, yang membuat mereka dijuluki Los Galacticos.

Usai musim 2004/2005, Madrid mengakhiri status Manchester United sebagai klub berpenghasilan tertinggi di dunia selama delapan tahun. Penghasilan Madrid naik 17 persen menjadi £190m, berkat keberhasilan mengeksploitasi pasar Asia. Setelah era Perez berakhir, Madrid kembali berada di bawah MU.

Statistik dan Rekor

Manuel Sanchís Hontiyuelo masih memegang rekor tampil dengan 721 kali berlaga sebagai pemain inti antara 1983 sampai 2001. Forward Santillana di tempat kedua dengan 643 kali.

Iker Casillas paling banyak berada di bawa mistar Madrid, dengan 418 kali. Luis Figo menjadi pemain Madrid yang paling banyak memperkuat tim nasional, yaitu 127 kali mengenakan kostum Portugal.

Alfredo di Stéfano masih memegang rekor gol sepanjang masa, dengan 307 gol dalam 396 laga antara 1953 sampai 1964. Rekor gol Stefano di Eropa, 49 gol dari 58 pertandingan, bertahan sampai 2005. Adalah Raul Gonzales yang melewatinya di tahun 2005.

Di Stéfano juga memegang rekor klub sebagai pencetak gol terbanyak di liga, dengan 216. Raul Gonzales berpeluang melampauinya, karena saat ini sang kapten telah membuat 211 gol di liga, dan 304 di seluruh kompetisi.

Gol tercepat dalam sejarah klub dibuat Ronaldo. Striker asal Brasil itu melakukannya ke gawang Atletico Madrid, 3 Desember 2003, dalam waktu 15 detik.

Resminya, penonton terbanyak di Santiago Bernabeu terjadi dalam laga Piala Raja 2006, yaitu 83.329. Namun saat ini kapasitas stadion Madrid hanya 80.354. Rata-rata penonton tertinggi dalam satu musim adalah 76.234, yang dibuat musim 2007/2008. Ini juga yang tertinggi di Eropa.

Madrid paling banyak meraih gelar domestik; yaitu 31, dan memegang rekor juara lima kali berturutan sepanjang musim 1960-1965. Madrid juga memegang rekor tak terkalahkan paling panjang di dunia, yaitu 121 kali sepanjang Februari 1957 sampai 7 Maret 1965.

Di Eropa, Si Putih memegang rekor juara Piala/Liga Champions dengan sembilan kali, dan paling banyak tampil di semifinal, yaitu 21 kali. Raul Gonzales masih menjadi topscorer Liga Champions dengan 64 gol.

Madrid paling banyak berpartisipasi di Liga Champions, dengan 15 kali berturutan sepanjang 1955/56 sampai 1969/70. Nilai transfer Zinedine Zidane dari Juventus ke Madrid tahun 2001, sebesar £45.8 million, masih belum terlampaui. Namun rekor penjualan pemain baru dibuat Madrid musim panas 2008, ketika melepas Robinho ke Manchester City dengan harga £32.5 million.

Daftar juara milik Real Madrid:

La Liga 31 kali: 1931-32, 1932-33, 1953-54, 1954-55, 1956-57, 1957-58, 1960-61, 1961-62, 1962-63, 1963-64, 1964-65 , 1966-67, 1967-68, 1968-69, 1971-72, 1974-75, 1975-76, 1977-78, 1978-79, 1979-80, 1985-86, 1986-87, 1987-88, 1988 -89, 1989-90, 1994-95, 1996-97, 2000-01, 2002-03, 2006-07, 2007-08

Copa Del Rey 17 kali: 1904-05, 1905-06, 1906-07, 1907-08, 1916-17, 1933-34, 1935-36, 1945-46, 1946-47, 1961-62, 1969-70, 1973 -74, 1974-75, 1979-80, 1981-82, 1988-89, 1992-93

Piala Super Spanyol 8 kali: 1988, 1989 , 1990, 1993, 1997, 2001, 2003, 2008

Liga Champions 9 kali: 1955-56 , 1956-57, 1957-58, 1958-59, 1959-60, 1965-66, 1997-98, 1999-2000, 2001-02

Piala Interconiental 3 kali: 1960, 1998, 2002

Piala Super Eropa: 2002

Piala UEFA: 1984-85, 1985-86

Top Score La Liga

Nama: Goal
1 Telmo 251
2 Hugo Sánchez 234
3 Rodríguez César Rodríguez 225
4 Quini Quini 219
5 Raúl González * 218
6 Alfaro di Stefano 216
7 Pahiño Pahiño 210
8 Edmundo Suarez 196
9 Santillana Santillana 186
10 Juan Arza 182
11 Guillermo Gorostiza 178
12 Luis Aragonés 160
13 Samuel Eto'o * 155
14 Ferenc Puskás 155
15 Julio Salinas 152
16 Adrian Escudero 150
17 Daniel Ruiz 147
18 Silvestre Igoa 141
19 Juan Araujo Pino 139
20 Manuel Badenes 139
21 José Mari Bakero 139


* saat ini masih bermain di La Liga

La Liga

La Liga, merupakan bagian atas profesional sepakbola di liga Spanyol. Dengan 20 tim yang bermain di kompetisi tertinggi di spanyol ini.
La Liga di dirikan pada tahun 1929 oleh Jose Maria acha.
Pada saat itu hanya Real Madrid, Barcelona, Athletic Bilbao, Real Sociedad, Arenas Club de Getxo dan Real Union yang ikut berpatisipasi di La Liga yang pertama itu.
Sejak tahun 1950-an, Real Madrid dan FC Barcelona telah mendominasi kejuaraan.
Real Madrid berhasil Menjuarai La Liga sebanyak 31 kali, sementara Barcelona hanya 18 kali merasakan gelar La Liga.

Daftar Juara La Liga Tahun ke tahun:

Tahun Tim
1929 FC Barcelona
1930 Athletic Bilbao
1931 Athletic Bilbao
1932 Madrid CF
1933 Madrid CF
1934 Athletic Bilbao
1935 Betis Balompie
1936 Athletic Bilbao
1937-1939 tidak diadakan karena perang saudara
1940 Atlético Aviación
1941 Atlético Aviación
1942 Valencia CF
1943 Atlético Bilbao
1944 Valencia CF
1945 CF Barcelona
1946 Sevilla CF
1947 Valencia CF
1948 CF Barcelona
1949 CF Barcelona
1950 Atlético de Madrid
1951 Atlético de Madrid
1952 CF Barcelona
1953 CF Barcelona
1954 Real Madrid
1955 Real Madrid
1956 Atlético Bilbao
1957 Real Madrid
1958 Real Madrid
1959 CF Barcelona
1960 CF Barcelona
1961 Real Madrid
1962 Real Madrid
1963 Real Madrid
1964 Real Madrid
1965 Real Madrid
1966 Atlético de Madrid
1967 Real Madrid
1968 Real Madrid
1969 Real Madrid
1970 Atlético de Madrid
1971 Valencia CF
1972 Real Madrid
1973 Atlético de Madrid
1974 FC Barcelona
1975 Real Madrid
1976 Real Madrid
1977 Atlético de Madrid
1978 Real Madrid
1979 Real Madrid
1980 Real Madrid
1981 Real Sociedad
1982 Real Sociedad
1983 Athletic Bilbao
1984 Athletic Bilbao
1985 FC Barcelona
1986 Real Madrid
1987 Real Madrid
1988 Real Madrid
1989 Real Madrid
1990 Real Madrid
1991 FC Barcelona
1992 FC Barcelona
1993 FC Barcelona
1994 FC Barcelona
1995 Real Madrid
1996 Atlético de Madrid
1997 Real Madrid
1998 FC Barcelona
1999 FC Barcelona
2000 Deportivo de La Coruña
2001 Real Madrid
2002 Valencia CF
2003 Real Madrid
2004 Valencia CF
2005 FC Barcelona
2006 FC Barcelona
2007 Real Madrid
2008 Real Madrid
2009 -


Di La Liga, 3 tim terbawah akan terdegradasi ke Segunda Division (Divisi 2 La Liga.
Sementara 2 teratas akan masuk ke Liga Champions secara otomatis.
Dari peringkat 3 sampai 4, harus melalui kualifikasi untuk masuk ke Liga Champions.
Dari peringkat 5 sampai 8, mengikuti ajang Piala UEFA.